Panduan Menggunakan Gas Analizer Qrotech QRO-401
PETUNJUK PEMAKAIAN QROTECH 4 GAS ANALYZER
Sebelum dilakukan pengukuran emisi/gas buang sebaiknya mesin kendaraan tersebut
dipanaskan sampai suhu kerja. Adapun cara pemakaian alat uji gas buang QROTECH QRO-401
450 adalah sbb :
1. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat ( +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
2. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
3. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER…
4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
5. Tunggu angka angka hingga melambat, dan Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis mengukur satu unit mobil.
8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
CO : Bensin tidak terbakar ( kekurangan udara )
HC : Bensin tidak terbakar ( kekurangan panas/api )
CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.
Kurang dari itu campuran gemuk ( kebanyakan bensin ) dan kalau lebih dari itu campuran kurus
( kebanyakan udara ).
LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan
bensin udara ideal ( 1 : 14,7 ).
Perawatan :
#. Bersihkan selang seminggu sekali dengan cara disemprot dengan angin dari selang yang
terhubung di alat ke arah probe, sehingga kotoran keluar dekat probe.
#. Bersihkan /ganti bilamana perlu filter-filter, terutama filter yang ada di gagang probe.
1 / 4 PETUNJUK PEMAKAIAN QROTECH 4 GAS ANALYZER
Tujuan pengetesan emisi : memperoleh gambaran secara cepat, tentang efisiensi pembakaran
di dalam mesin.
Batasan-batasan analisa dengan gas analiser :
Setiap proses pembakaran di mobil bensin, akan menghasilkan beberapa parameter gas buang
yaitu CO ( carbonmonoxida ),
HC ( hydrocarbon ), CO2 ( carbondioxida ), O2 ( oksigen ), Lambda dan AFR ( air fuel ratio ).
Besarnya nilai-nilai dari masing-masing parameter tersebut akan memberikan gambaran
kepada kita, tentang kondisi efisiensi pembakaran.
CO ( carbonmonoxida ),
Adalah sisa bensin yang tidak terbakar dan ikut terbuang keluar lewat knalpot. Kondisi ini
disebabkan oleh percampuran udara dan bahan bakar ( bensin ) didalam mesin yang tidak
seimbang, dimana jumlah bagian bensinnya lebih banyak daripada jumlah bagian udaranya,
atau dengan kata lain terjadi campuran kaya / RICH
( kebanyakan bensin ). Hal-hal yang bisa menyebabkan percampuran kaya adalah :
a. Filter udara mampet.
b. Spuyer ( main jet/slow jet ) korosi, longgar.
c. Stelan karburator salah.
d. Choke menutup terus.
e. Injector tdk mengabut dengan baik ( kencing ).
f. Cold start injector kerja terus menerus.*
g. Terjadi kesalahan sensor ( MAP, Air Flow, IAT, ECT dan O2sensor ). Masing-masing
sensor tersebut memberikan signal tegangan yang besar ke ECU, sehingga ECU meningkatkan
debit bensin.
Nilai CO yang diperbolehkan maximal 3% untuk mobil karburator dan 2% untuk mobil injeksi.
Semakin kecil nilai CO semakin efisien proses pembakaran yang terjadi di mesin.
HC ( Hidrocarbon ),
Adalah sisa bensin yang tidak terbakar dan ikut terbuang keluar lewat knalpot. Kondisi ini
disebabkan penyebaran panas di ruang bakar yang tidak sempurna. Adapun berbagai macam
factor penyebabnya adalah :
a. Tekanan kompresi lemah ( piston, ring piston aus, stelan/celah klep tidak tepat ( terlalu
rapat ).
b. Stelang timing tidak tepat.
c. Kabel busi rusak/resistornya tinggi.
d. Platina atau pickup coil rusak.
e. Ignition coil rusak/tegangan sekundernya lemah.
f. Pemakain type busi yang tidak tepat ( type busi dingin ).
g. Terjadi kesalahan sensor pengapian ( CKP, CMP ).
Nilai HC yang diperbolehkan maximal 450 ppm, untuk mobil karburator dan 250 ppm untuk
mobil injeksi. Semakin kecil nilai HC berarti semakin efisien proses pembakaran yang terjadi di
mesin.
Lambda
Merupakan kesimpulan proses pembakaran yang terjadi di mesin, jika Lambdanya 1 ( satu ),
2 / 4 PETUNJUK PEMAKAIAN QROTECH 4 GAS ANALYZER
berarti pembakaran bahan bakar dimesin sangat efisien/ideal, dalam artian komposisi
percampuran udara dan bahan bakar benar-benar homogen. Namun biasanya kita sangat sulit
untuk men-tune up kendaraan untuk memperoleh nilai lambda dengan angka 1 ( satu ). Oleh
karenanya nilai lambda ini mempunyai posisi range nilai 0,95 s/d 1,05. Jika nilai Lambda
kurang dari angka itu berarti terjadi percampuran gemuk ( kebanyakan bensin), sedangkan jika
nilai Lambda melebihi dari angka itu menandakan campuran kurus (kebanyakan udara ).
Note: saat kita memperhatikan nilai lambda, kita harus mengamati pergerakan nilai O2, jika nilai
O2nya tinggi ( diatas 3% atau lebih ) ada kemungkinan terjadi kebocoran knalpot, dan jika
knalpot bocor, maka nilai lambda tidak bisa dipakai sebagai patokan kesempurnaan
pembakaran.
AFR ( Air Fuel Ratio )
Menunjukkan jumlah bagian udara yang terjadi di ruang pembakaran mesin. Idiealnya mesin
yang efisien mempunyai nilai AFR 14,7. Namun dalam kenyataannya kita tidak bisa/sulit
mengkondisikan mesin/men-tune up mesin untuk mendapatkan nilai AFR sebesar 14,7. Oleh
karenanya nilai AFR ini berkisar antara 14,5 s/d 15,5. Apabila nilai AFR kurang dari angka
itu/lebih rendah, maka terjadi percampuran gemuk(kebanyakan bensin), sebaliknya jika nilai
AFR melebihi dari angka itu berarti terjadi percampuran kurus ( kebanyakan udara ).
Note: saat kita memperhatikan nilai AFR, kita harus mengamati pergerakan nilai O2, jika nilai
O2nya tinggi ( diatas 3% atau lebih ) ada kemungkinan terjadi kebocoran knalpot, dan jika
knalpot bocor, maka nilai AFR tidak bisa dipakai sebagai patokan kesempurnaan pembakaran.
Carbondioxida ( CO2 )
Homogenitas percampuran udara dan bahan bakar serta efisiensi pembakaran sebuah mesin
bensin bisa dilihat dari besarnya nilai CO2. Untuk proses pembakaran yang paling sempurna
nilai CO2 sebesar 16%, namun kita susah mengkondisikan hal tersebut. Olehkarenanya nilai
CO2 berkisar antara 12% s/d 16%.
Note: saat kita memperhatikan nilai CO2, kita harus mengamati pergerakan nilai O2, jika nilai
O2nya tinggi ( diatas 3% atau lebih ) ada kemungkinan terjadi kebocoran knalpot, dan jika
knalpot bocor, maka nilai CO2 tidak bisa dipakai sebagai patokan kesempurnaan pembakaran.
Oksigen ( O2 )
Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk
homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi.
Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maximal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang
berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran.
Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi ( lebih besar dari 2 % ), hal ini biasanya
pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2,
Lambda, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran.
CATATAN :
Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi
pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin,
sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah
campuran yang IDEAL/Homogen.
3 / 4 PETUNJUK PEMAKAIAN QROTECH 4 GAS ANALYZER
Tetapi dalam kenyataannya, sering terjadi campuran kaya ( banyak bensin ) dan campuran
kurus ( banyak udara ). Dalam hal ini terjadinya campuran kurus bukan berarti lubang udaranya
menjadi besar volumenya, tetapi justru debit bensin yang dikucurkan ke mesin, berkurang.
Problem yang sering terjadi karena lemahnya pompa bahan bakar, injector mampet/buntu, filter
bensin kotor atau saluran bahan bakar kotor
1 Komentar untuk "Panduan Menggunakan Gas Analizer Qrotech QRO-401"
Best Merit Casino Online | Online Gaming for Real Money
It's not just about septcasino.com online gaming but also casino games and sports betting. This apr casino is where the real money https://shootercasino.com/emperor-casino/ games dental implants come in. At this casino, https://septcasino.com/review/merit-casino/ you can
Posting Komentar