Rangkuman Materi Sistem Hidrolik Dan Pneumatik

Rangkuman Materi Sistem Hidrolik Dan Pneumatik

  • Cairan hidrolis bisa berfungsi sebagai penerus tenaga (transmitting power), melipatgandakan tenaga (multiplying force) juga bisa berfungsi untuk merubah arah gerakan (modifying motion).
  • Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah: mampu memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif kecil, pengontrolan dan pengaturan lebih mudah, melumasi dan merawat sendiri (self lubricating), rancangan yang sederhana, fleksibilitas bagus, kehalusan kerja, sedikit gaya yang hilang akibat perpindahan, aman terhadap beban lebih.
  • Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah: rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure liquid), memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi, membutuhkan perawatan yang intensif
  • Dalam sebuah sistem hidrolis dibuutuhkan beberapa komponen pendukung, yaitu:
Pembangkit tekanan hidrolis: untuk mengubah energi mekanis menjadi tekanan. Komponen yang digunakan biasanya adalah pompa tekanan.
Penyalur tekanan hidrolis: biasanya menggunakan pipa elastis
Pengubah tekanan hidrolis menjadi energi mekanis: komponen ini bisa disebut juga dengan aktuator. Bentuk aktuator bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan. Dari tekanan hidrolis yang dibangkitkan oleh pompa hidrolis, bisa diubah dalam bentuk gerakan rotasi (putar) maupun gerakan translasi (maju-mundur).

  • Beberapa jenis pompa yang sering digunakan dalam sistem hidrolis adalah: 

  1. Hand Operated Hydraulics Pump: Pompa yang diperoleh melalui tenaga tangan dengan maksud emergensi untuk me-backup pompa utama dan untuk ground check dari system hydraulics.
  2. Power Driven Hydraulics Pump: pompa ini mendapat tenaga penggeraknya dari luar misalnya, engine atau yang lainnya. Tenaga mekanik ini dikonversi menjadi tenaga hydraulic yang menghasilkan tekanan pada system. Empat bagian penting dari power driven pump adalah gear, vane, diaphragm dan piston.
  3. Constant Delivery Pump: pompa ini menghasilkan masa cairan tertentu pada setiap putaran driven coupling dan tidak tergantung pada tekanan yang dibutuhkan. Kuantitas masa setiap menit tergantung dari putaran penggeraknya dalam setiap menit (RPM). Ada dua jenis pompa ini yaitu Angular Piston Type dan Angular Cam Type
  4. Stationary Cam Pump: konstruksinya kebalikan dengan rotation cam di atas yaitu cam diam sedangkan yang berputar adalah piston push rod dan silinder
  5. Variable Delivery Piston Pump: konstruksinya sama dengan stationary cam pump hanya dilengkapi dengan spider yang menggerakkan piston sleeve yang mengatur kapan piston menekan cairan.
  • Didalam sistem hidrolik, diagram hidrolik mengunakan garis dan simbol untuk mempermudah didalam membaca diagram rangkaian hidrolik. 
  • Dalam setiap rangkaian hidrolik yang lengkap, dipastikan akan tersedia unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak.
  • Katub-katub pengarah akan mengatur arah aliran tekanan hidrolis didalam sistem. Posisi-posisi katub pengarah antara lain:
  1. Posisi Netral: posisi dimana cairan hidrolis dikembalikan langsung ke tangki tanpa dialirkan terlebih dahulu ke aktuator.
  2. Posisi Penggerakan: pada posisi ini tekanan hidrolis yang dihasilkan oleh unit tenaga akan dialirkan langsung menuju aktuator. Sehingga aktuator akan bereaksi dengan bergerak.
  3. Posisi Menahan: poda posisi ini katub akan mempertahankan jumlah dan tekanan yang ada pada sisi unit penggerak dengan menutup saluran keluar menuju tangki. Disisi lain juga akan menutup masuk yang berasal dari unit penggerak dan mengalirkan kembali ke tangki.
  4. Posisi Release: pada posisi ini katub pengatur akan tetap menutup saluran masuk yang berasal dari unit penggerak dan membuka saluran buang dari aktuator yang menuju ke tangki.
  • Setiap pompa memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan desain pembuatannya. Karakteristik sebuah pompa ditunjukkan melalui sebuah Kurva Performa Pompa
  • Dari sistem kerjanya kompresor dibedakan menjadi kompresor kerja tunggal dan kompresor kerja ganda. Pada kompresor kerja tunggal, proses pemampatan terjadi pada satu langkah tekan. Pada kompresor kerja ganda, setiap pergerakan
  • Kapasitas kompresor diukur dengan jumlah volume gas yang dipindahkan dalam satuan waktu. Laju kapasitas gas dalam m3 /min tergantung kepada kecepatan gas dan diameter pipa yang dilalui oleh gas
  • kompresor mengkompresi gas, sehingga volume gas yang memasuki kompresor akan lebih besar dibandingkan dengan volume gas yang meninggalkan kompresor
  • Mesin pendingin adalah suatu rangkaian komponen yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas, freezer atau AC.
  • Prinsip kerja dari mesin pendingin adalah dengan cara menghisap panas dari udara sekitar mesin pendingin dan memindahkannya ke ruangan yang lain. Untuk menyerap panas dari udara sekitar, maka udara dihembuskan disekitar komponen penghisap panas.
  •  Pada dasarnya tiap-tiap mesin pendingin terdiri atas:
  1. Motor pengerak: motor ini berfungsi untuk menggerakkan pompa. Dalam sistem pendingin ini yang berfungsi sebagai pompa adalah kompresor. Motor penggerak ini bisa berupa motor listrik, maupun engine (mesin) penghasil tenaga yang menggunakan bahan bakar tersendiri.
  2. Kompresor: Kompresor ini bekerja dengan cara menghisap sekaligus menekan freon (refrigerant) untuk bersirkulasi didalam system. Sirkulasi ini sekaligus mengatur tekanan freon sesuai dengan kebutuhan untuk mentranfer panas. Kondensor: merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengubah freon yang berbentuk gas menjadi freon yang berbentuk cair.
  3. Saringan: berfungsi untuk menghisap uap air dan kotoran dari sistem. Uap dan kotoran dari sistem ini memungkinkan sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik.
  4. Pipa kapiler/katup ekspansi: adalah saluran kecil didalam sistem pendingin yang befungsi untuk menurunkan tekanan didalam sistem. Selain menurunkan tekanan juga digunakan sebagai bagian yang memungkinkan merubah wujud freon dari cair menjadi gas.
  5. Pipa penguapan (evaporator). Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai tempat penguapan zat pendingin
  6. Refrigerant. Rerigerant ini merupakan zat yang berfungsi sebagai media untuk menyerap dan membuang panas. Beberapa jenis refrigeran yang bisa digunakan antara lain;Hidrocarbon, Ammonia, Sulfur Dioksida.
  • Perbedaan antara sistem pendinginan kompresi dengan sistem pendinginan absorbsi adalah gaya yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan antara tekanan penguapan dan tekanan kondensasi serta cara perpindahan uap dari wilayah bertekanan rendah ke wilayah bertekanan tinggi.
  • Pada sistem pendingin kompresi uap digunakan kompresor, sedangkan pada sistem pendingin absorbsi digunakan absorber dan generator
  • Salah satu keunggulan sistim absorbsi adalah karena menggunakan panas sebagai energi penggerak.
  • Siklus pendingin kompresi uap merupakan system yang banyak digunakan dalam system refrigrasi, pada sistem ini terjadi proses kompresi, pengembunan, ekspansi dan penguapan.
  • Dari berbagai mesin pendingin yang ada serta di tinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, di kenal 4 macam mesin pendingin antara lain:
  1. Refrigerant: lebih di kenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya bermacam – macam, dan umumnya di gunakan untuk rumah tangga.
  2. Freezer: jenis ini tidak berbeda dengan kulkas atau lemari es, hanya saja kapasitasnya jauh lebih besar. Umumnya digunakan oleh perusahaan-peurusahaan pembuat es maupun untuk penyimpan bahan makanan dalam jumlah banyak.
  3. Air Conditioner (AC): jenis ini digunakan sebagai penghasil udara sejuk untuk ruangan.
  4. Kipas angin: pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang dingin, namun system kerjanya mirip denganperalatan pendingin, maka kipas angin digolongkan menjadi salah satu dari mesin pendingin

1.4 Tugas Kegiatan Belajar 1 

Untuk meningkatkan pemahaman tentang materi dan dalam upaya melatih
ketrampilan anda, maka:

  • Bergabunglah dalam kelompok.
  • Setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang
  • Masing-masing kelompok memilih topik pendalaman materi sesuai dengan kesepakatan dalam kelompok. Topik yang akan diamati dan didalami adalah: Sistem Hidrolik, Sistem Pneumatis, Pompa hidrolis, Katub Pengarah (pengatur). Seandainya dalam diskusi kelompok ditemukan tema lain yang menarik untuk dibahas, silakan sampaikan ke guru pengajar.
  • Setiap topik diharuskan ada yang membahas
  • Identifikasi komponen-komponen dalam sistem (untuk sistem hidrolis dan sistem pneumatis) dan komponen penyusun (pada komponen tunggal)
  • Identifikasikan letak komponen yang didiskusikan tersebut dalam sistem atau kendaraan.
  • Diskusikan dengan teman satu kelompok tentang prinsip kerja dan kemungkinan kerusakan yang mungkin terjadi.
  • Kalau perlu cari tema diskusi yang lain dalam pendalaman materi ini. 
  • Presentasikan hasil diskusi kelompok anda kepada kelompok lain.


Belum ada Komentar untuk "Rangkuman Materi Sistem Hidrolik Dan Pneumatik"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel