Kegiatan Belajar 03 : Prinsip Pembentukan Campuran Motor Bensin


Setelah mempelajari topik ini diharapkan siswa mampu :

  1. Menjelaskan fungsi sistem idle
  2. Menjelaskan fungsi sistem perpindahan
  3. Menjelaskan fungsi lubang udara untuk idle
  4. Menjelaskan fungsi solenoid
  5. Menjelaskan fungsi thermostatik
  6. Menjelaskan cara kerja sistem pemutus perlambatan (emosion control)
  7. Menjelaskan fungsi dan cara kerja koreksi udara
  8. Menjelaskan fungsi dan cara kerja katup pengaya
  9. Menjelaskan cara kerja dan fungsi pompa percepatan
  10. Menyebutkan macam – macam pompa percepatan
  11. Menjelaskan fungsi dan cara kerja sistem cuk
  12. Menyebutkan macam – macam cuk

Uraian Materi 3
Sistem idel dan perpindahan

Sistem idel atau disebut sistem stasioner yaitu sistem pada karburator yang bekerja pada saat idel atau stasioner dimana mesin dalam keadaan hidup tetapi tanpa beban atau katup gas pada posisi menutup. Sedangkan sistem perpindahan yaitu sistem pada karburator yang bekerja pada saat perpindahan/antara dari sistem idel ke sistem utama. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah.

Sistem Idle

Kegunaan : Katup gas hampir tertutup, aliran udara pada venturi lambat sehingga pada nosel utama tidak terjadi pengabutan. Perbaikan dengan sistem idel sehingga motor dapat hidup.

Sistem Perpindahan

Kegunaan : Katup gas terbuka sedikit, aliran udara pada venturi masih lambat sehingga pengabutan kurang pada nosel utama.
Untuk mencegah campuran kurus diperbaiki dengan sistem perpindahan

Mengapa saluran idle pada karburator arus turun dibuat melingkar naik dan dilengkapi jet udara pada ujung atas ?

Saluran tanpa jet udara

Saluran dengan jet udara


Fungsi tambahan pada jet udara

  • Dengan penambahan udara pada saluran idle terjadi campuran awal Akibatnya campuran yang dibentuk pada ruang pencampur menjadi lebih homogen ( merata )
  • Diameter jet udara mempengaruhi perbandingan campuran. Misal : dimeter diperbesar maka campuran menjadi lebih kurus.

Bagaimana Perbandingan Campuran Diatur Pada Saat Idle ?

Bagaimana perbandingan campuran diatur pada saat perpindahan ?


Sistem Idle Dengan Pengatur Udara

  • Penggunaan : Sistem ini sering digunakan pada sepeda motor
  • Prinsip kerja : Perbandingan campuran idle diatur melalui jumlah udara yang bercampur dengan bensin pada sistem idle.

Penyetelan

  • Sekrup penyetel udara diputar masuk campuran kaya
  • Sekrup penyetel udara diputar keluar campuran kurus

Sistem – Sistem Tambahan Pada Idle

1) Katup solenoid
  • Masalah : pada motor panas bila kunci kontak dimatikan ( off ), campuran dari saluran idle masih terhisap sehingga bisa timbul pembakaran sendiri atau biasa disebut overslag.
  • Perbaikan : dengan cara menutup saluran idel yaitu dengan menggunakan katup selenoid.

Cara kerja katup selenoid :

  • Kunci kontak on katub selenoid terbuka
  • Kunci kontak off katub selenoid tertutup
2) Katup Termostatik
  • Masalah : Jika karburator panas, bensin dalam ruang pelampung menguap, akibatnya campuran bertambah kaya (pada ventilasi intern) karena bensin dalam ruang pelampung menguap, dan uap tersebut masuk ke dalam karburator, sehingga mesin bisa mati. 
  • Perbaikan : Karena karburator panas maka katup termostatik membuka dan memberi tambahan udara pada saluran masuk (intake maniflod) sesuai temperatur pada karburator.
Kejadian tersebut terjadi jika kendaraan sedang berjalan merayap/macet dan temperatur udara di sekitar tinggi, atau bisa juga terjadi jika kendaraan parkir terlalu lama ditempat terbuka yang temperatur sekitarnya tinggi 


3) Sistem Pemutus Perlambatan
Masalah :
Jika mobil diperlambat dengan cara melepas gas, masih terjadi pengisapan bensin melalui sistem idle pemborosan bensin

Perbaikan :
Memutuskan saluran idle pada saat terjadi perlambatan pemakaian bensin menjadi lebih irit  10%


Cara kerja :
Jika katup gas tertutup ( sakelar vakum menerima vakum ) bersamaan dengan putaran motor lebih dari 2500 rpm, berarti perlambatan unit pengontrol memutuskan solenoid saluran idle tertutup

4) Sistem Idle Up
  • Masalah : Jika mobil dilengkapi AC, putaran idle turun bila AC dihidupkan
  • Perbaikan : Untuk mencegah motor mati karena penggunaan AC, dengan cara katup gas di buka sedikit dengan Idle – up.
Cara kerja :
  • Jika AC dinyalakan (saklar AC pada posisi ON) maka katup pengatur terbuka.
  • Karena katup pengatur terbuka maka saluran vakum terhubung sehingga membran terhisap oleh vakum pada saluran masuk maka batang penghubung membuka katup gas lebih besar. (penyetelan puranan lihat buku manual).

Sistem Utama Dengan Koreksi Udara

Masalah sistem utama pada karburator sederhana

Kecepatan rendah :

  •  Aliran bensin terlalu sedikit
  •  Campuran kurus

Kecepatan udara tinggi :

  •  Aliran bensin terlalu banyak
  •  Campuran kaya

Kesimpulan :

Pada sistem utama sederhana campuran tidak tetap, di pengaruhi oleh kecepatan aliran udara.

Diagram Aliran Bensin Sistem Utama Sederhana ( Prinsip )




Daerah kurus : di perbaiki dengan sistem idel dan perpindahan
Daerah kaya : di perbaiki dengan sistem koreksi udara

Sistem Koreksi Udara

Kegunaan : Mengurangi besar aliran bensin pada kecepatan udara tinggi sehingga perbandingan campuran sesuai dan pemakaian bensin irit

Sistem utama dengan koreksi udara

  1. Pipa pencampur koreksi udara
  2. Jet utama
  3. Ruang pelampung
  4. Nosel utama
  5. Venturi
  6. Katup gas

Cara Kerja Sistem Koreksi Udara

Kecepatan udara rendah ( koreksi udara belum bekerja )

Catatan : Tekanan P1 lebih besar dari pada P2
  • P1 = tekanan udara luar ( atmosphere )
  • P2 = tekanan pada venturi akan turun sesuai kecepatan udara yang mengalir
  • Nosel hanya menyemprot bensin
  • Permukaan bensin dalam tabung pencampur turun sebesar X1

Kecepatan udara menengah ( sistem koreksi udara mulai bekerja )


  • P1 = tekanan udara luar ( atmosfir )
  • P2 = tekanan pada venturi turun cukup besar sehingga perbedaan P1 dan P2 cukup besar.
P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang pertama, sehingga udara dapat masuk saluran utama, aliran bensin berkurang sedikit.

Kecepatan udara tinggi ( sistem koreksi udara bekerja penuh )


Catatan : Tekanan P1 lebih besar dari pada P2
  • P1 = tekanan udara luar ( atmosfir )
  • P2 = tekanan pada venturi turun sangat besar sehingga perbedaan P1 dan P2 besar
P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang terakhir sehingga aliran bensin berkurang banyak sehingga campuran menjadi sesuai.

Sistem Pengaya “ Power Valve “

Masalah
Keadaan A :
Katup gas terbuka sedikit, rpm tinggi
rendah
Keadaan B :
Katup gas terbuka penuh, rpm
rendah

  • Pemasukan udara kedua keadaan : sama
  • Pemasukan bensin kedua keadaan : sama
  • Keadaan A : beban rendah campuran boleh kurus untuk memperoleh pemakaian bensin yang irit
  • Keadaan B : beban penuh campuran harus kaya untuk mendapatkan tenaga motor maksimum
Kesimpulan :
Pada keadaan katup gas terbuka penuh, diperluhkan tambahan bensin pada sistem utama.

Sistem Pengaya “ Power Valve “

Kegunaan : menambah aliran bensin pada saluran utama saat katup gas terbuka penuh  campuran kaya  tenaga motor baik
  1. Saluran vakum
  2. Torak pengatur
  3.  Pegas penekan
  4. Pegas pengembali
  5. Katup pengaya
  6. Jet utama

Cara Kerja : Katup gas terbuka sedikit


  • Katup gas hampir tertutup, vakum di bawah katup gas besar
  • Torak pengatur terhisap ke atas Katup pengaya tertutup
  • oleh pegasnya tidak terjadi penambahan bensin pada saluran utama

Cara Kerja : Katup gas terbuka penuh




  • Katup gas terbuka penuh, vakum di bawah katup gas hilang ( tidak ada )
  • Torak pengatur terdorong ke bawah oleh gaya pegas katup pengaya terbuka terjadi penambahan bensin pada sistem utama

Sistem Percepatan

Masalah pada sistem utama







Dengan memberi tambahan bensin saat percepatan ( pedal gas dibuka dengan cepat ) ke ruang pencampur dengan sebuah pompa.


Sistem Percepatan

Kegunaan : memberi tambahan bensin agar terjadi campuran kaya pada saat percepatan

Sistem percepatan dengan pompa torak


Bagian-bagian pompa percepatan

  1. Torak pompa
  2. Sil torak
  3. Pegas torak
  4. Katup isap
  5. Katup buang
  6. Nosel penyemprot

Bagian-bagian pengerak pompa

  1. Tuas gas
  2. Batang penghubung
  3. Pegas penekan
  4. Tuas pompa

Sistem Percepatan Dengan Pompa Torak

b) Katup gas dibuka, maka :

  • Pegas penekan mengangkat tuas pompa
  • Torak pompa ditekan terjadi penyemprotan

Perhatikan :

  • Tuas pompa bukan digerakkan oleh batang penghubung melainkan oleh pegas penekan
  • Lamanya penyemprotan ditentukan oleh gaya pegas penekan
  • Jumlahnya penyemprotan ditentukan oleh diameter & langkah torak pompa
'

Katup gas menutup maka :

  • Tuas gas menarik batang penghubung ke bawah
  • Torak pompa ditekan ke atas oleh pegas torak terjadi pengisapan maka Katup isap terangkat sehingga ruang kerja terisi bensin

Sistem percepatan dengan pompa membran

Cara kerja seperti sistem pompa torak




  1. Batang penghubung
  2. Tuas pompa
  3. Membran
  4. Katup isap ( salurannya datang dari ruang pelampung )
  5. Katup tekan
  6. Pipa penyemprot

Sistem Cuk Biasa



Sistem Cuk Biasa

Kegunaan :
  • Memberi bensin tambahan saat start dingin sehingga motor mudah dihidupkan. 
  • Membuka katup gas sedikit lebih besar, supaya motor dingin tidak mati pada keadaan idel.

  1. Kabel cuk
  2. Tuas cuk
  3. Katup cuk
  4. Batang penghubung
  5. Sekrup penyetel start dingin
  6. Tuas katup gas
  7. Katup gas
  8. Kabel gas

Cara Kerja Sistem Cuk Biasa

1) Start dingin ( katup cuk ditutup )


Vakum mencapai nosel utama, maka :
 banyak bensin terhisap
 motor mulai hidup
Batang penghubung membuka katup gas lebih besar, maka :
Putaran start dingin lebih tinggi dari pada idle (  1500 rpm)

2) Motor hidup, tetapi motor masih dingin


Batang penghubung masih membuka katup gas sedikit, maka:
 putaran motor masih sedikit lebih besar dari pada idle (  1000 rpm )
 Hal tersebut mencegah motor mati, karena banjir.

Sistem Cuk Automatis

Kegunaan Cuk Automatis

Mengganti sistem operasi cuk secara manual dengan sistem operasi automatis,
Agar tidak terjadi kekeliruan penggunaan oleh pengemudi.
Tahap – tahap operasi sistem cuk

Fungsi dan Konstruksi Cuk Automatis

Pengatur katup cuk automatis


Fungsi :

Mengatur posisi katup cuk secara Automatis sesuai temperatur motor.
Motor dingin  katup cuk tertutup 
Motor panas  katup cuk terbuka

Konstruksi :

Katup cuk diatur oleh pegas spiral bimetal
Pegas spiral dingin  katup cuk tertutup
Pegas spiral panas  Katup cuk terbuka

Macam – macam cara

pamanasan pegas bimetal

  • Dengan pemanas listrik ( hidup selama kunci kontak ON )
  • Dengan air pendingin motor
  • Sistem gabungan listrik dan air pendingin motor.
  • Dengan pemanas gas buang (sistem lama / kuno ).

Pull Down ( Choke Breaker )


Fungsi:

Membuka katup cuk 2  4 mm pada saat motor baru hidup untuk mencegah campuran terlalu kaya

Konstruksi :

Membran yang diatur vakum manitold isap saat motor distater, belum ada vakum besar katup cuk tertutup Saat motor sudah hidup, vakum besar  Katup cuk dibuka dengan celah tertentu.

Pengatur putaran start dingin


Pada cuk biasa, putaran start dingin di peroleh melalui batang penghubung antara katup cuk dan katup gas. Pada prinsipnya, konstruksi tersebut juga berlaku untuk cuk automatis

Masalah:
Pada cuk automatis, gaya pegas spiral bimetal terlalu lemah Untuk membuka katup gas terhadap
pegas pengembali maka konstruksi harus disesuaikan.

Konstruksi Mekanisme Putaran Start Dingin Pada Cuk Automatis

Saat motor dingin dihidupkan

  • Gaya pegas bimetal menutup katup cuk.
  • Melalui batang penghubung, plat bertangga menerima posisi dimana gigi tertinggi menjadi penahan mekanisme katup gas putaran start dingin ( 1000 – 1500 rpm )
Catatan
Agar plat bertangga tersebut dapat menempati posisi yang sesuai, pedal gas harus diinjak terlebih dahulu (1 kali).

Waktu motor mencapai suhu kerja

  • Pegas bimetal membuka katup cuk sampai terbuka penuh.
  • Melalui batang penghubung,plat bertangga dibebaskan tahap demi tahap terhadap tuas katup gas Putaran start dingin kembali ke putaran idel.

Cara Kerja Sistem Cuk Automatis

Saat distart ( motor dingin )

Katup cuk
Gaya pegas spiral bimetal menutup katup cuk

Katup gas
Melalui konstruksi plat bertangga, katup gas dibuka sedikit terhadap posisi idel untuk mendapatkan putaran start dingin.

Saat Motor Hidup ( Motor Masih Dingin


Katup cuk
Terjadi vakum besar di bawah katup gas, maka:Torak pull down terhisap maka tuas penghubung poros katup cuk tertarik  katup cuk dibuka sedikit untuk mencegah motor mati akibat campuran terlalu kaya

Katup gas
Putaran start dingin diturunkan sedikit lebih rendah ( celah katup gas berkurang, melalui plat bertangga )

Saat Motor Panas


Katup cuk
Pegas bimetal semakin panas dan mengembang  katup cuk dibuka lebih besar lagi sampai membuka penuh.

Katup gas
Plat bertangga berputar sampai posisi terendah  katup gas menutup ke posisi idel  putaran start dingin tidak bekerja lagi.

c. Rangkuman 3

Dari uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
  1. Sistem idel adalah sistem pada karburator dimana posisi katup gas menutup atau kondisi mesin sedang idel atau tanpa beban.
  2. Sistem perpindahanl adalah sistem pada karburator dimana posisi katup gas sedang pada perpindahan (dari sistem idel ke sistem utama).
  3. Sistem idel harus dilengkapi dengan lubang/jet udara yang berfungsi untuk menghindari bensin mengalir ke saluran isap.
  4. Sistem idel harus dilengkapi dengan katup selenoid yang berfungsi untuk menghindari overslag saat kunci kontak sudah dimatikan (saat kondisi mesin panas)..
  5. Sistem idel ada yang dilengkapi dengan katup termostatik yang berfungsi untuk menghindari campuran bensin kaya, pada saat terjadi penguapan bensin di ruang pelampung.
  6. Sistem idel ada yang dilengkapi dengan pemutus perlambatan (emision control) yang berfungsi untuk menutup katup selenoid sewaktu perlambatan..
  7. Sistem utama harus dilengkapi dengan koreksi udara yang berfungsi untuk menghindari campuran terlalu kaya pada kecepatan udara rendah, menengah dan tinggi.
  8. Karburator harus dilengkapi dengan sistem pengaya yang berfungsi untuk menambah bensin pada saat beban penuh dan putaran rendah..
  9. Karburator harus dilengkapi dengan sistem percepatan yang berfungsi untuk menambah bensin pada saat percepatan (pedal gas diinjak tibatiba).
  10. Karburator harus dilengkapi dengan sistem cuk yang berfungsi untuk menambah bensin pada saat kondisi mesin masih dingin.

d. Tugas 3

Agar siswa lebih menguasai materi kegiatan 3 ini maka pantara lain :
  1. Amati sistem idel pada karburator yang ada di sekolahmu, tunjukkan dimana letak jet idel dan jet udara.
  2. Demonstrasikan di depan teman-temanmu bahwa fungsi lubang udara pada sistem idel sangat diperlukan. Demonstrasikan dengan slang yang diberi lubang udara dan dengan slang yang tidak ada lubang udaranya.
  3. Lakukan pemanasan pada katup termostatik, amati dan catatlah pada temperatur berapa katup termostatik mulai membuka?
  4. Demonstrasikan di depan teman-temanmu jika katup gas dibuka dengan tiba-tiba apa yang terjadi ? amati dan catatlah kejadian tersebut.
  5. Ambil beberapa karburator yang ada di bengkel sekolahmu, amati sistem cuknya bagaimana cara kerja sistem cuknya ?

e. Tes Formatif 3

1). Apa fungsi sistem idle pada karburator?
2). Jelaskan fungsi sistem perpindahan pada karburator?
3). Jelaskan fungsi lubang udara untuk idle!
4). Jelaskan fungsi:
a. Solenoid
b. Katup thermostatik
5). Jelaskan kegunaan emosion control!
6). Apa fungsi koreksi udara pada karburator?
7). Lengkapi gambar di bawah ini!
8). Apa fungsi katup pengaya?
9). Apabila motor tersendat waktu mendahului kendaraan lain, apa penyebab
tersendat tersebut jelaskan!
10). Apa kegunaan katup cuk pada karburator?

Belum ada Komentar untuk "Kegiatan Belajar 03 : Prinsip Pembentukan Campuran Motor Bensin "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel